Penanaman karakter dan integritas sejak dini merupakan hal yang penting dalam upaya mencegah korupsi di Indonesia. Selain dari lingkungan keluarga, penanaman tingkat kesadaran anti korupsi juga perlu diterapkan melalui media pendidikan. Diperlukan sebuah sistem pendidikan antikorupsi yang berisi tentang sosialisasi bentuk-bentuk korupsi, cara pencegahan dan pelaporan serta pengawasan terhadap tindak pidana korupsi. Pendidikan seperti ini harus ditanamkan secara terpadu mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Salah satunya dengan sikap jujur, karena berani jujur hebat! Lantas seberapa pentingkah pendidikan anti korupsi di sekolah? Serta bagaimana cara meningkatkan kesadaran anti korupsi di sekolah? Simak rangkuman berikut
Cara Meningkatkan Kesadaran Anti Korupsi di Sekolah
Kejujuran merupakan salah satu integritas penting untuk ditanamkan sejak dini sebagai salah satu upaya pencegahan tindakan korupsi. Kejujuran dapat diterapkan kepada kehidupan sehari-hari termasuk aktivitas sederhana. Contohnya adalah tidak menyontek, tidak berbohong, tidak mengambil yang bukan haknya. Begitupun di sekolah, kejujuran juga harus diterapkan sebagai salah satu cara membangun lingkungan yang anti korupsi di sekolah. Maka dari itu berikut beberapa hal yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan karakter kejujuran :
-
Kantin Kejujuran
Pasti Anda pernah mendengar kantin kejujuran yang sudah diadakan di beberapa sekolah. Kantin Kejujuran adalah tempat untuk menjual makanan dan minuman tanpa diawasi oleh penjaga atau penjual. Pembeli mengambil barang yang dibeli sendiri dan memasukkan uang pembayaran pada tempat yang sudah disediakan. Di beberapa sekolah yang sudah menerapkan kantin kejujuran beranggapan bahwa ini merupakan salah satu cara yang efektif guna melatih siswa untuk saling jujur. Pada kantin kejujuran sendiri biasanya harga-harga barang yang dijual sudah tercantum dengan rapi, jadi siswa-siswi dapat dengan langsung bertransaksi tanpa adanya perantara. Selain melatih kejujuran, siswa juga dapat melatih kecermatan dalam menghitung harga, serta mengambil kembalian sesuai dengan barang apa yang telah ia beli.
-
Mengoreksi sendiri soal latihan
Sebagai guru, Anda dapat melatih kejujuran siswa dengan cara memberikan mereka kepercayaan untuk mengoreksi sendiri soal latihan atau PR yang dilakukan bersama-sama di kelas. Selain memberikan kepercayaan kepada siswa,cara ini juga dapat membuat siswa lebih memiliki rasa tanggung jawab atas nilainya masing-masing. Bukan hanya mengoreksi soal sendiri, Anda bahkan juga bisa meminta teman sebangku siswa tersebut untuk saling mengoreksi tugas yang diberikan masing-masing.
-
Mengidentifikasi karakter jujur
Para siswa dibentuk melalui kebiasaan yaitu berkata jujur. Sebagai guru, Anda menjadi seorang panutan oleh murid-murid Anda. Maka dari itu selalu contohkan perbuatan-perbuatan baik, dan terapkan kejujuran dimanapun. Karakter jujur yang dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari yaitu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh tanggung jawab, tidak menyontek ketika mengerjakan ulangan, serta melaksanakan piket sesuai jadwal.
-
Ekstrakulikuler di sekolah
Penanaman nilai anti korupsi dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran misalnya dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dapat turut serta andil dalam meningkatkan kesadaran anti korupsi di sekolah. Salah satu caranya adalah dengan mewadahi kegiatan tambahan siswa di luar jam sekolah, yakni menyediakan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dapat menyediakan aktivitas ekstrakurikuler di bidang olahraga, maupun seni, atau kegiatan pramuka yang wajib diikuti oleh seluruh siswa misalnya pada hari sabtu.
Sekolah sebagai tempat pembelajaran turut serta mengambil peran penting guna mendidik generasi anti korupsi di masa yang akan datang. Keberhasilan penanaman nilai-nilai antikorupsi dipengaruhi cara penyampaian dan pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Penerapan pendidikan antikorupsi di sekolah bisa lebih lanjut Anda pada artikel dari situs Pusat Pendidikan Antikorupsi atau ACLC KPK berikut ini.